jateng.jpnn.com, JEPARA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara bersiap memberikan solusi konkret atas persoalan anak jalanan dan anak punk yang kerap meresahkan masyarakat.
Salah satu langkahnya, mereka akan dimasukkan ke Sekolah Rakyat (SR) dan dibekali pendidikan semi militer untuk membentuk kepribadian dan karakter yang lebih positif.
Bupati Jepara Witiarso Utomo menyebutkan pendekatan pendidikan tersebut diyakini mampu memutus mata rantai kemiskinan dan memberi harapan baru bagi kelompok marjinal, termasuk anak-anak punk yang hidup di jalanan.
“Kehadiran Sekolah Rakyat memang bertujuan untuk memutus mata rantai kemiskinan. Anak-anak punk yang hidup di jalanan masuk dalam kategori yang memerlukan penanganan khusus,” ujar Witiarso di Jepara, Selasa (24/6).
Dia menegaskan bahwa disiplin dan karakter unggul hanya bisa dibentuk melalui pembinaan yang menyeluruh, termasuk pola pendidikan dengan sistem semi militer yang telah terbukti melahirkan banyak pemimpin di tingkat nasional.
“Banyak sosok yang kini memimpin kementerian dan instansi negara lahir dari sistem pendidikan yang keras tapi membentuk,” tambahnya.
Pemkab Jepara sendiri telah melakukan pemetaan. Sejumlah titik kerap menjadi lokasi mangkal anak-anak punk seperti di Perempatan Gotri, Pasar Pecangaan, Perempatan Bawu, dan titik lain di wilayah Jepara. Keberadaan mereka sering kali dikeluhkan warga karena dianggap mengganggu ketertiban.
Keluhan serupa juga disampaikan langsung oleh Kades Bantrung Nur Sholeh saat kegiatan Bupati Ngantor di Desa Batealit. Dia meminta agar pemerintah daerah lebih serius menangani persoalan sosial ini.
