Buka Seminar Internasional, Gubernur Kalteng Tegaskan Komitmen Lindungi Masyarakat Dayak

3 weeks ago 31

Buka Seminar Internasional, Gubernur Kalteng Tegaskan Komitmen Lindungi Masyarakat Dayak

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Gubernur Kalteng Agustiar Sabran saat membuka Seminar International Day of the World’s Indigenous People bertajuk Pumpung Hai Borneo (The Great Borneos Assembly) yang digelar di Kalawa Convention Hall, Palangka Raya, Jumat (22/8). Foto: Dokumentasi Humas Pemprov Kaltim

jpnn.com, PALANGKA RAYA - Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Agustiar Sabran menegaskan komitmen pemerintah provinsi melindungi eksistensi dan martabat masyarakat adat Dayak sebagai bagian tak terpisahkan dari pembangunan Kalimantan.

Penegasan itu disampaikannya saat secara resmi membuka Seminar International Day of the World’s Indigenous People bertajuk Pumpung Hai Borneo (The Great Borneos Assembly) yang digelar di Kalawa Convention Hall, Palangka Raya, Jumat (22/8).

Gubernur Agustiar menyampaikan komitmen tersebut sejalan dengan visi pembangunan daerah, yaitu 'Manggatang Utus' yang berarti mengangkat harkat dan martabat masyarakat, khususnya masyarakat Dayak, dan umumnya masyarakat Kalteng dalam bingkai NKRI menuju Kalteng Berkah, Kalteng Maju, dan Kalteng Bermartabat.

Prinsip ini sejalan dengan mimpi Presiden Prabowo Subianto untuk menyambut Indonesia Emas 2045.

“Melalui seminar ini, kita mengenang tonggak bersejarah Perjanjian Damai Tumbang Anoi tahun 1894 sebagai fondasi perdamaian dan peradaban Dayak. Semangat ini harus terus kita hidupkan, termasuk melalui Napak Tilas Tumbang Anoi setiap tahun," ujar Gubernur Agustiar dalam keterangannya, Minggu (24/8).

Dia juga berharap kegiatan ini menjadi wadah kolaborasi untuk memperjuangkan kepentingan bersama daerah penghasil sumber daya alam di Kalimantan.

“Kita harus bersatu menyuarakan kepentingan daerah agar hasil kekayaan alam benar-benar memberi manfaat sebesar-besarnya bagi rakyat Kalimantan, tanpa mengabaikan keberlanjutan lingkungan," ungkapnya.

Lebih dari itu, lanjut Agustiar Sabran, melalui forum ini juga menunjukkan pada dunia bahwa masyarakat adat bukanlah entitas yang tertinggal, melainkan mitra utama dalam menjaga bumi, hutan dan peradaban.

Ini penegasan Gubernur Kalteng Agustiar Sabran saat membuka seminar internasional bertajuk Pumpung Hai Borneo di Palangka Raya

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |