jpnn.com, JAKARTA - Industri kelapa sawit terus membuktikan perannya sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia.
Hanya, potensinya belum sepenuhnya tergarap, terutama dalam mendorong hilirisasi dan pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Menyadari hal ini, Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) bekerja sama dengan Olenka menggelar Showcase & Outlook UMKM Sawit 2025: Prospek Pengembangan UMKM Berbasis Kelapa Sawit di Indonesia Tahun 2025.
"Acara ini menjadi ajang penting bagi para pelaku UMKM berbasis kelapa sawit untuk memperluas wawasan, menjalin kerja sama strategis, dan menggali peluang pasar baru," kata Pemimpin Redaksi Olenka, Cahyo Prayogo, Kamis (13/3/2025).
Salah satu cerita inspiratif yang diangkat dalam acara ini adalah kisah seorang pelaku UMKM asal Yogyakarta. Setelah mengikuti workshop yang diadakan BPDP, ia berani terjun ke dunia usaha berbasis kelapa sawit dan sukses mengembangkan produk turunannya.
"Ini bukti konkret bahwa program BPDP benar-benar melahirkan wirausahawan baru di sektor sawit," ujarnya.
Di sisi lain, Kepala Divisi UKMK BPDP, Helmi Muhansah, menegaskan penguatan UMKM berbasis kelapa sawit sejalan dengan target ekonomi nasional. Presiden Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 8%, dan UMKM sawit dinilai punya potensi besar berkontribusi terhadap pencapaian tersebut.
"Produk turunan kelapa sawit memiliki pasar ekspor yang luas. Kami berharap para pelaku UMKM bisa mengambil peluang ini agar bisa lebih berkontribusi dalam perekonomian nasional," ujar Helmi.