BBKSDA Riau Ungkap Penyebab Anak Gajah Sumatra Mati

1 month ago 26

BBKSDA Riau Ungkap Penyebab Anak Gajah Sumatra Mati

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Anak gajah bernama Yuni mati di PLG Sebanga. Foto: BBKSDA Riau

jpnn.com, PEKANBARU - Seekor anak gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus) yang dievakuasi dari Desa Gunung Mulya, Kecamatan Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar, pada 10 Maret 2025 mati.

Anak gajah bernama Yuni itu tidak mampu bertahan hidup meski telah menjalani perawatan intensif di Pusat Latihan Gajah (PLG) Sebanga, Kabupaten Bengkalis.

Kepala Bidang Teknis BBKSDA Riau Ujang Holisudin menjelaskan upaya penyelamatan dimulai dengan mencoba menggabungkan kembali anak gajah dengan induk dan kelompoknya.

Namun, usaha tersebut gagal sehingga satwa tersebut dibawa ke PLG Minas, Kabupaten Siak, untuk mendapatkan nutrisi dan perawatan.

“Selama tiga hari di PLG Minas, anak gajah menolak susu formula maupun upaya menyusu pada indukan gajah lain. Kemudian dipindahkan ke PLG Sebanga untuk mencari indukan asuh, namun kembali ditolak,” ujar Ujang, Selasa (12/8).

Selama perawatan di PLG Sebanga, anak gajah cenderung hiperaktif sehingga ditempatkan di kandang sementara dengan pengawasan dokter hewan dan mahout. Kondisinya sempat membaik setelah diberi cairan gula dan elektrolit, namun kembali menurun pada 10 April 2025.

Meski telah diberikan infus dan perawatan intensif, anak gajah tersebut dinyatakan mati pada 11 April 2025 pukul 05.00 WIB.

Namun, entah alasan apa kematian anak gajah itu baru dirilis empat bulan setelahnya.

Seekor anak gajah Sumatra yang dievakuasi dari Desa Gunung Mulya, Kecamatan Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar, pada 10 Maret 2025 mati.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |