jateng.jpnn.com, KOTA PEKALONGAN - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, bergerak cepat pascaaksi demo anarkis yang berujung pembakaran sejumlah bangunan penting pada Sabtu (30/8).
Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid mengungkapkan pihaknya langsung melakukan pendataan dan inventarisasi kerugian akibat amukan massa yang membuat kantor-kantor vital rusak parah, bahkan ada yang harus diratakan.
“Kami sudah rapat bersama kepala dinas dan kepala bagian. Investigasi dan inventarisasi dilakukan untuk mengetahui kerugian dan kerusakan yang ditimbulkan. Saya juga sudah meninjau langsung kondisi bangunan, apa saja yang masih bisa diselamatkan,” kata Afzan, Senin (1/9).
Dari hasil pantauan, beberapa kantor masih berdiri meski mengalami kerusakan, seperti Inspektorat, Bagian Prokompim, Bagian Umum, dan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah.
Namun, gedung utama seperti kantor wali kota, kantor sekretariat daerah, serta gedung DPRD dipastikan hancur total.
“Kerugian kemungkinan tidak sampai triliunan, tapi kami minta dinas dan bagian yang terdampak segera mendata taksiran kerugian baik aset maupun dokumen yang hilang,” ujarnya.
Afzan menegaskan laporan resmi hasil pendataan akan segera disampaikan kepada Gubernur Jawa Tengah dan Kementerian Dalam Negeri.
Lebih jauh, Pemkot Pekalongan mencatat ada tujuh bagian di sekretariat daerah yang terdampak serius, mulai dari Bagian Kesra, Tata Pemerintahan, Bagian Umum, Bagian Pengadaan Barang/Jasa, Administrasi Pembangunan, hingga Perekonomian.