Abraham Kecam Pembubaran Retret Pelajar Kristen di Sukabumi

5 hours ago 4

Abraham Kecam Pembubaran Retret Pelajar Kristen di Sukabumi

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Anggota Komisi I DPR RI Abraham Sridjaja. Foto: Fathan

jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Abraham Sridjaja mengutuk keras pembubaran paksa retret pelajar Kristen di Desa Tangkil, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi. Ia menilai tindakan tersebut sebagai pelanggaran berat terhadap hak beragama dan pengingkaran terhadap nilai-nilai Pancasila.

"Ini bukan hanya pelanggaran hukum - ini tindakan biadab! Korban adalah anak-anak yang seharusnya dilindungi, bukan ditakut-takuti," tegas Abraham dalam pernyataan resminya, Senin (30/6).

Video yang viral memperlihatkan sekelompok warga memaksa masuk ke lokasi retret, merusak fasilitas, dan menjatuhkan simbol-simbol ibadah. Abraham menegaskan insiden ini merupakan tamparan bagi toleransi beragama di Indonesia.

"Peristiwa ini alarm bahaya bagi kebhinekaan. Jika anak-anak tidak bisa beribadah dengan tenang, kita sedang mundur sebagai bangsa. Ini menodai Pancasila dan memecah belah," ujar politikus Golkar itu.

Abraham mendesak Kapolri dan Polda Jawa Barat menindak tegas pelaku yang terekam jelas dalam video. "Aparat jangan hanya menengahi, tangkap! Hukum harus berlaku untuk semua. Tidak ada tempat bagi intoleransi di republik ini," tegasnya.

Sebagai anggota Komisi I DPR RI, Abraham memperingatkan konflik intoleransi beragama sebagai ancaman stabilitas nasional. Ia mendorong pemerintah segera evaluasi perlindungan kelompok minoritas.

"Jangan tunggu bangsa ini terbakar karena membiarkan api intoleransi terus menyala di banyak tempat. Kita ini negara hukum, bukan negara preman," jelas dia.

Abraham Sridjaja mengajak seluruh elemen bangsa untuk tidak diam melihat ketidakadilan, dan mendesak media serta masyarakat sipil untuk terus mengawal kasus ini sampai keadilan ditegakkan. (tan/jpnn)


Abraham Sridjaja mengajak seluruh elemen bangsa untuk tidak diam melihat ketidakadilan, dan mendesak masyarakat sipil untuk terus mengawal kasus ini.


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |