jpnn.com, MANOKWARI - Komando Daerah Militer (Kodam) XVIII/Kasuari menyiagakan 6.300 prajurit TNI Angkatan Darat untuk mengantisipasi tindakan anarkistis saat pelaksanaan demonstrasi di Manokwari, Papua Barat, pada Selasa.
Kepala Staf Kodam XVIII/Kasuari Brigadir Jenderal TNI Dian Hardiana mengatakan langkah tersebut merupakan bagian dari upaya menjaga stabilitas keamanan ibu kota provinsi.
"TNI berkomitmen mendukung aparat kepolisian dalam menjaga situasi daerah agar tetap kondusif," kata Hardiana.
Dia menyebut pengerahan ribuan pasukan bukan untuk mengekang aspirasi masyarakat, tetapi mencegah tindakan provokatif atau aksi anarkis yang berpotensi merugikan masyarakat luas.
Panglima Kodam XVIII/Kasuari Mayjen TNI Christian Kurnianto Tehuteru telah mengeluarkan instruksi agar prajurit yang terlibat dalam pengamanan disebar ke sejumlah objek vital di Manokwari.
"Objek vital yang sudah kami amankan antara lain, Depo Pertamina, perkantoran pemerintah daerah, kantor DPRD, dan lainnya," ujarnya.
Dia menyebut bahwa penyampaian pendapat di muka umum harus mematuhi ketentuan yang diatur melalui Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998, sehingga tidak mengganggu ketertiban umum.
Kodam bersama Kepolisian Daerah Papua Barat dan pemerintah daerah terus membangun koordinasi intensif guna memastikan pelaksanaan pola pengamanan unjuk rasa berjalan efektif.