jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas mengajak Uni Parlemen Negara Anggota OKI (PUIC) bisa menjadi salah satu motor penggerak dan pendorong pertumbuhan peradaban Islam yang ramah, terbuka, dan maju.
Menurut Ibas, tidak hanya forum diplomasi simbolik semata tetapi juga poros peradaban baru yang memperjuangkan liberty (kebebasan), prosperity (kemakmuran) and justice (keadilan) bagi seluruh umat manusia.
Hal tersebut disampaikan Ibas ketika menghadiri pembukaan Konferensi ke-19 PUIC yang digelar di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (14/5) sore.
Dia menyampaikan pimpinan MPR telah bertemu langsung dengan Sekretariat Jenderal OKI di Jeddah, Arab Saudi untuk menyampaikan konsistensi dan komitmen Indonesia dalam memperkuat pesatuan negara Organisasi Kerja Sama Islam pada Desember 2024 lalu.
“Menghadiri momentum Konferensi PUIC ke-19 yang digelar di Gedung Nusantara DPR/MPR Republik Indonesia ini mengingatkan saya pada pertemuan diplomasi tersebut. Dua momentum yang sama-sama perwujudan dari langkah parlemen Indonesia dalam memperkuat posisi diplomasi di dunia Islam dengan semangat ukhuwah islamiyah,” kata Ibas dalam keterangannya, Jumat (16/5).
Ibas kemudian menyampaikan OKI memiliki mandat untuk membela hak-hak umat muslim di seluruh dunia.
“OKI memiliki mandat atau tugas besar yang harus didukung secara maksimal, yaitu membela hak-hak umat muslim di seluruh dunia. Mendorong terciptanya perdamaian dan stabilitas global,” tegasnya.
Pada kesempatan ini, Ibas juga menyampaikan PUIC ini menjadi salah satu wujud dukungan penuh Indonesia dalam menegakkan kemerdekaan Palestina dan perdamaian dunia, terutama untuk saudara-saudara di Palestina, Sudan, Suriah, Yaman, dan negara-negara OKI lainnya yang masih didera konflik