Setelah Pelantikan Kepala Daerah, Sultan Wacanakan Gubernur Dipilih Secara Tidak Langsung, Simak Penjelasannya

3 weeks ago 30

Setelah Pelantikan Kepala Daerah, Sultan Wacanakan Gubernur Dipilih Secara Tidak Langsung, Simak Penjelasannya

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Ketua DPD RI Sultan B Najamudin (kanan) berbincang-bincang dengan Presiden Prabowo Subianto beberapa waktu lalu. Foto: Humas DPD RI

jpnn.com, JAKARTA - Setelah pelantikan kepala daerah hasil pilkada serentak 2024 oleh Presiden Prabowo Subianto, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin mewacanakan agar Kepala Daerah tingkat 1 atau Gubernur sebaiknya dipilih secara tidak langsung.

Sultan menegaskan hal itu setelah dirinya menghadiri acara pelantikan kepala daerah di Istana Merdeka di Jakarta pada Rabu (20/2/2025).

Mantan aktivis KNPI itu menggarisbawahi bahwa wacana tersebut baru merupakan pendapat pribadinya.

Kami sangat menyadari wacana tersebut akan menimbulkan perdebatan di masyarakat dalam situasi demokrasi kita yang makin dinamis.

Dia mengatakan secara empiris jabatan Gubernur merupakan wakil atau perpanjangan tangan pemerintah pusat di daerah.

Hal tersebut dinilai sangat beralasan karena bentuk negara Indonesia yang adalah negara Kesatuan dengan sistem pemerintahan presidensial.

“Dan, secara yuridis, kita mengetahui kedudukan Gubernur sangat penting sebagai perpanjangan tangan presiden dalam menjalankan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan di kabupaten/kota" tegas Sultan.

Lebih lanjut, Sultan menjelaskan Indonesia adalah negara berbentuk kesatuan dan bukan negara federal.

Setelah pelantikan kepala daerah hasil pilkada serentak 2024, Ketua DPD RI Sultan B Najamudin mewacanakan agar Gubernur sebaiknya dipilih secara tidak langsung.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |