jpnn.com - Sekretaris Pimpinan Sidang Tetap Kongres XXII GMNI di Bandung, Endang menyesalkan kericuhan yang berawal dari pemukulan salah seorang ketua dewan pimpinan cabang (DPC) di Kongres Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia tersebut.
Adapun korban pemukulan dalam kerucihan pada Selasa (22/7/2025), merupakan Ketua DPC GMNI Surabaya Dhipa Satwika Oey yang diduga dipukul oleh MFS yang juga pengurus DPC GMNI Surabaya.
Pemukulan ini diduga terjadi lantaran DPC GMNI Surabaya tidak kunjung mengeluarkan rekomendasi terhadap salah satu kadernya yang ingin mencalonkan diri menjadi Ketua Umum DPP GMNI, yakni Muhammad Risyad Fahlevi.
Endang yang juga ketua DPC GMNI Kabupaten Tangerang menyayangkan peristiwa kekerasan dalam forum tertinggi di organisasinya itu.
Sebenarnya pemukulan atau kekerasan fisik apa pun, itu tindakan yang tidak perlu," kata Endang dalam keterangan, Rabu (23/7/2025).
Dia menyebut Kongres GMNI seharusnya menjadi forum adu gagasan, bukan adu kekuatan fisik.
"Yang diadu di sini, kan gagasan, pemikiran. Sayang sekali kalau jadinya malah kuat-kuatan begitu," ujar Endang.
Konon dalam berbagai pertemuan dengan kader sejak sebelum berangkat ke Arena Kongres XXII GMNI di Bandung, Risyad disebut-sebut mengeklaim telah mengantongi dukungan dari sejumlah pejabat di Jakarta.
