jpnn.com - Saran konkret saya: segera lakukan roadshow. Tim CEO Danantara harus segera ke pusat-pusat keuangan dunia: Singapura, Hong Kong, Tokyo, London, dan New York. Jangan tunggu habis Lebaran: di sana tidak ada Lebaran.
Bantulah pemerintah segera mengatasi keadaan. Pasar modal kita anjlok kemarin. Bukan akibat eksternal, apalagi Donald Trump. Buktinya pasar modal di negara lain baik-baik saja.
Ini murni faktor internal. Di medsos sudah beredar luas: apa saja penyebabnya. Kalaupun tidak seluruhnya benar, tidak seluruhnya salah.
Dua sasaran yang bisa dilakukan dalam roadshow: yakinkan para pemilik uang bahwa Danantara itu hebat.
Pertanyaan dari para wakil pemilik uang memang akan sangat tajam. Tanpa basa-basi. Telinga bisa copot. Akan tetapi itulah kenyataan dunia pasar uang.
Kalau tim Danantara tidak bisa menjawab pertanyaan tajam itu, setidaknya tahu: oh...itulah yang mereka pertanyakan.
Itu akan jadi masukan yang sangat berharga bagi pemerintah. Tentu harus sekalian diikutkan dalam tim roadshow: Kementerian Keuangan dan Kemenko Perekonomian. Merekalah yang bisa menjawab pertanyaan yang bersifat makro ekonomi Indonesia. Kalau Danantara yang menjawab justru negatif di mata mereka.
Jangan-jangan Danantara belum bisa mengirim tim untuk roadshow: belum ada anggarannya. Belum punya pendapatan. Modal setor dari pemerintah jangan-jangan 100 persen berbentuk inbreng -tidak ada uang cash-nya. Tidak mungkin berangkat roadshow dengan cara menggadaikan aset hasil inbreng.