jpnn.com, HAMBALANG - Presiden RI Prabowo Subianto menyoroti sejumlah fasilitas umum (fasum) maupun gedung yang rusak dalam kerusuhan yang belakangan ini mencuat di sejumlah daerah.
Dia menyebut aksi pembakaran fasum itu sebagai ancaman serius yang tidak bisa ditoleransi.
Hal itu diungkapkan Presiden Prabowo kepada sejumlah media massa di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (6/9).
Orang nomor satu di Indonesia itu menekankan bahwa gerakan semacam itu bukan hanya melanggar hukum, melainkan juga membahayakan nyawa masyarakat.
“Sekali lagi, gerakan bakar-bakar, di seluruh dunia, ini adalah gerakan yang tergolong sangat membahayakan. Mengancam nyawa orang lain, dan terbukti ada empat orang di Makassar tidak berdosa, yang mati karena kebakaran,” ujar Presiden Prabowo sebagaimana keterangan yang diterima, Senin.
Menurutnya dalam konteks ini aparat negara harus selalu bertindak proporsional sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).
Ketua Umum Partai Gerindra itu mengatakan petugas yang tidak memenuhi prinsip tersebut harus bertanggung jawab dan dapat dikenakan sanksi tegas.
"Ya, saya kira itu keharusan, bahwa semua petugas harus bertindak proporsional, dan kalau tidak bertindak proporsional, petugas harus bertanggung jawab. Kami sudah buktikan, ada yang ditindak, ada yang diinvestigasi, bahkan kalau tidak salah sudah ada yang diberhentikan. Jadi, harus proporsional," kata Prabowo.