jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani mengatakan pembahasan Surat Presiden RI (Surpres) terkait pencalonan dubes yang tak terbuka bagi awak media memang sesuai aturan.
"Kan, mekanismenya seperti itu bahwa memang prosesnya harus dilaksanakan secara rahasia," kata Puan menjawab pertanyaan awak media, Kamis (3/7).
Legislator Fraksi PDI Perjuangan itu juga mengatakan proses uji kelayakan dan kepatutan calon dubes juga nantinya tak terbuka bagi awak media.
Puan mengatakan nama calon dubes untuk negara sahabat dan organisasi internasional akan dibuka setelah proses uji kelayakan selesai.
"Memudian akan dilakukan fit and proper test, setelah itu selesai baru akan diumumkan. Jadi bukan kami rahasiakan, tetapi tata tertibnya memang seperti itu," lanjut cucu Proklamator RI Soekarno atau Bung Karno itu.
Paun melanjutkan proses secara tertutup di legislatif ialah upaya DPR menghormati calon dubes negara sahabat dan organisasi internasional.
"Ini menyangkut nama seseorang, jadi itu ranah Komisi I untuk menyebutkan bagaimana orang itu apakah bisa lanjut dari calon jadi dubbes atau tidak, ya, silakan nanti," kata dia.
Sebelumnya, Puan membacakan Surpres Nomor R3 tertanggal 1 Juli 2025 yang dalam Rapat Paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/7).
