jpnn.com, SURABAYA - Pemain Lebanon Mohamad Haidar buka suara seusai timnya menahan imbang Timnas Indonesia pada FIFA Matchday di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Senin (8/9/2025).
Striker veteran berusia 35 tahun itu menegaskan bahwa pendekatan bertahan menjadi pilihan realistis saat menghadapi lawan sekelas Skuad Garuda.
Haidar menjelaskan penggunaan formasi 5-3-2 atau 5-4-1 menjadi cara paling efektif untuk meredam permainan cepat Indonesia.
Strategi itu memang sering dipandang membosankan, tetapi terbukti mampu membuat Miliano Jonathans dan kolega kesulitan mencetak gol.
Permintaan Maaf Lebanon
Haidar pun secara terbuka meminta maaf atas strategi yang diterapkan timnya. Dia mengakui Lebanon memang tampil dengan permainan 'kotor' demi menahan gempuran skuad Garuda.
"Mohon maaf atas apa yang terjadi dalam pertandingan. Kami tidak berniat menyinggung pemain maupun ofisial Indonesia," ujar pemilik 105 caps di Timnas Lebanon itu.
Meramal Indonesia Akan Menerapkan Gaya Serupa
Namun, Haidar menyebut Indonesia bisa saja menerapkan strategi serupa jika menghadapi tim-tim dengan kualitas di atas mereka.
"Dalam situasi tertentu, semua tim akan melakukan hal yang sama. Ketika melawan tim level tinggi, pasti akan bermain lebih defensif, mengulur waktu, bahkan memakai formasi bertahan," ungkap Haidar.