jpnn.com, JAKARTA - Mahasiswa Departemen Teknik Kimia angkatan 2021, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI), Deni Suryo Pratama, mengkaji potensi produksi hidrogen geologis di Indonesia.
Dia mengangkat topik Analisis Tekno-Ekonomi dan Evaluasi Regulasi Produksi Hidrogen Geologis di Tanjung Api, Sulawesi.
Penelitian dilakukan di Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas)-Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Penelitian tersebut berfokus pada kawasan Tanjung Api, Sulawesi Tengah, yang berdasarkan publikasi Pusat Survei Geologi, Badan Geologi Kementerian ESDM 2024, yang mengandung hidrogen alami mencapai 35,56 persen pada rembesan gas alamiah.
Temuan itu menjadikan Tanjung Api sebagai salah satu lokasi paling prospektif di Indonesia untuk pengembangan energi bersih berbasis hidrogen.
Untuk memaksimalkan potensi tersebut, Deni mengusulkan penggunaan teknologi Pressure Swing Adsorption (PSA), yang mampu menghasilkan hidrogen dengan kemurnian 99,99 persen dan tingkat pemulihan 87,4 persen.
Sedangkan evaluasi ekonomi dilakukan menggunakan pendekatan Net Present Value (NPV) dan Internal Rate of Return (IRR).
Deni menjelaskan bahwa hasil penelitiannya menunjukkan skema Gross Split-Non-Konvensional (95 persen untuk kontraktor dan 5 persen untuk pemerintah) merupakan opsi paling ekonomis.