Seorang Balita di Bangka Meninggal Dunia akibat DBD, Boy Yandra Berpesan Begini

2 months ago 94

Seorang Balita di Bangka Meninggal Dunia akibat DBD, Boy Yandra Berpesan Begini

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Ilustrasi petugas melakukan pengasapan (fogging) untuk mengantisipasi demam berdarah dengue (DBD). Foto: ANTARA/Raisan Al Farisi

jpnn.com, SUNGAILIAT - Seorang anak balita di Bangka, Bangka Belitung, berinisial Rf, 4, meninggal dunia akibat penyakit demam berdarah dengue (DBD). 

Korban Rf dinyatakan meninggal dunia di RSUD Eko Maulana Ali oleh tim medis akibat DBD dan penyakit komorbid atau ada penyakit yang lain.

Staf Ahli Bupati Bangka Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Boy Yandra menyebut tim medis tidak berhasil menyelamatkan Rf yang hanya menjalani perawatan selama setengah jam, atau masuk rumah sakit pukul 07.00 WIB dan meninggal dunia pukul 07.30 WIB.

"Kami berharap angka kematian akibat DBD dapat ditekan seminimal mungkin meskipun angka kasus DBD terbilang cukup banyak," jelas dia.

Ia mengatakan, berdasarkan laporan dari 12 puskesmas yang tersebar di delapan kecamatan, angka DBD mencapai 201 kasus, masing - masing di Puskesmas Rebo 32 orang, Puskesmas Sungailiat 33 orang, dan di Puskesmas Sinar Baru sebanyak 17 orang.

Kemudian Puskesmas Batu Rusa 31 pasien DBD, Puskesmas Belinyu 19 pasien, Puskesmas Gunung Muda 11 pasien DBD. Puskesmas Riau Silip menangani sebanyak 19 pasien DBD, dan Puskesmas Pemali sebanyak 16 pasien.

Puskesmas Petaling diketahui menangani enam orang pasien DBD, Puskesmas Penagan tiga orang, Puskesmas Bakam sebanyak lima orang pasien DBD, dan di Puskesmas Puding Besar menangani satu orang pasien DBD.

"Masyarakat harus benar-benar menerapkan pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan rumah," kata Boy Yandra yang juga menjabat Ketua Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan (HAKLI) Bangka Belitung.

Seorang anak balita di Bangka, Bangka Belitung, berinisial Rf, 4, meninggal dunia akibat penyakit demam berdarah dengue (DBD).

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |